www.PostMetro.Org - Polisi masih mengejar pelaku pengeroyokan Widodo, kader PDIP. Polisi sudah mengidentifikasi terduga pelaku pengeroyokan...
www.PostMetro.Org - Polisi masih mengejar pelaku pengeroyokan Widodo, kader PDIP. Polisi sudah mengidentifikasi terduga pelaku pengeroyokan.
"Kami masih berupaya mengejar pelaku," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Roycke Harry Langie,” seperti dilansir Detik.com, Sabtu (7/1).
Widodo yang menjadi pengurus ranting PDIP diduga dikeroyok 7-10 orang sekitar pukul 21.00 WIB, Jumat (6/1). Akibatnya Widodo mengalami luka di bagian mata dan kepala dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Taruma, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Namun berbeda dengan apa yang di katakan oleh pihak FPI, dalam hal ini Habib Novel yang berbicara bahwasanya tidak ada pengeroyokan atas kader PDI P, "Tidak ada pengeroyokan yang ada satu lawan satu"! Ujarnya.
Baca Juga: FPI: Bukan Keroyok Kader PDIP, Tapi Satu Lawan Satu!
Di hari sebelumnya, kader PDI P lainya menbuat onar dengan melakukan aksi teror pengeboman Pondok pesantren di Magelang.
Baca Juga: Kader PDIP Lakukan Teror Bom terhadap Pesantren Diringkus Polisi Di Magelang
Tim gabungan Resmob dan Reskrim Polsek Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/1), telah menangkap seorang terduga pelaku tindak pidana terorisme berencana melakukan pengeboman di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam, Tegalrejo, Magelang.
“Ya benar, pelaku bernama Hariz Fauzi telah ditangkap,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rikwanto, di Jakarta, Kamis.
Pelaku bernama Hariz Fauzi bin Sukarlan Asjhadi beralamat di Dusun Krajan RT04/RW02, No. 89, Desa/Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
Bersama pelaku diamankan beberapa barang bukti, di antaranya satu unit sepeda motor Suzuki Shogun 125 dengan nomor polisi AA-2770-JK berwarna hitam, sebuah helm, berbagai jenis perkakas dan alat tulis, kartu perdana, isolasi, kabel, paralon listrik, arang, dan satu unit telepon seluler merek Nokia seri C3-00 berwarna hitam.
Pelaku berencana melakukan pengeboman karena sakit hati atas perlakuan Gus Yusup selaku pimpinan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (Ponpes API) yang tidak menghargai pengabdiannya di ponpes tersebut dengan tidak memberikan dukungan atas pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). [Ibnu]
Sumber: CNN, Mediaislam.
loading...
COMMENTS